Pada tahun 6 H, Mekkah adalah tanah yang dijanjikan bagi Rasulullah lewat mimpi beliau (blm dikuasai). Beliau pun berangkat ke Mekkah pada tahun itu utk umrah.
Akan tetapi, beliau dilarang masuk Mekkah oleh Penguasa Mekkah pada waktu itu yang notabene nya adalah kaum kafir yang memusuhi beliau. Apakah beliau melakukan pemberontakan? Tidak. Beliau menggunakan jalur negosiasi.
Lewat jalur negosiasi ini memang beliau gagal masuk Mekkah waktu itu. Akan tetapi, beliau berhasil membuat pakta perdamaian 10 tahun, yang sekarang dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah.
Bandingkan dengan Israel masa kini. Sungguh, bahkan Kaum Muslimin pun mengakui bahwa Palestina merupakan tanah yang dijanjikan untuk mereka. Akan tetapi, mendapatkannya dengan merebut, menjajah, dan merampas tanah Palestina? What?!
Hal ini juga perlu diperhatikan untuk para pejuang Khilafah yang menghalalkan segala cara, hingga bom bunuh diri dan pemberontakan. Sungguh, Rasulullah pun tidak pernah melakukan peperangan demi motif merebut kota Mekkah, padahal Mekkah adalah tanah yang suci bagi beliau dan kaum muslimin.
Maka, mencontoh siapa mereka mendirikan khilafah dengan merebut daerah negara lain? Mencontoh Rasulullah, atau justru mencontoh Israel?
Merindukan syariah tegak dan khilafah tegak itu sah-sah saja. Hendak mendirikan negara Islam di dalam negara, mencaplok wilayah, atau memberontak sebuah negara, itu adalah bid'ah dan bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallalLaahu 'alaihi wa sallam.
.
Wallaahu A'lam
Share This :
0 Comments