Pada abad ke-21 ini, roda globalisasi terus berputar yang ditandai dengan adanya perubahan dan perkembangan yang sangat cepat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Hal ini tidak dapat dihindari sehingga memaksa kita memasuki era digital, dimana pada era ini internet adalah segalanya karena berpengaruh besar pada kehidupan. Dalam era ini kita tidak perlu lagi bersusah payah mencari informasi melalui media konvensional seperti koran, buku dan majalah, atau bahkan televisi. Internet membuat segalanya menjadi lebih mudah. Akan tetapi perlu kita ingat bahwa segala sesuatu selalu mempunyai sisi positif dan negatif, sama halnya dengan penggunaan internet di era digital ini.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa salah satu dampak negatif dari mudahnya mendapatkan akses ke internet adalah massifnya penyebaran konten-konten hoax atau berita bohong maupun ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan konflik di dunia maya maupun dunia nyata. Namun secara menyeluruh, sisi positif dari internet membuat kita tak kuasa untuk menolaknya karena mampu memberikan kemudahan dalam banyak hal.
Kini internet telah dikembangkan sedemikian rupa untuk menunjang kebutuhan manusia baik dalam hal sosial, bisnis, politik dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi tren masyarakat Indonesia pada masa kini adalah bersosialisasi dengan menggunakan media sosial. Berkembangnya dunia digital telah mampu menimbulkan social impact yang belum pernah terfikirkan sebelumnya. Saat ini batas-batas informasi dan komunikasi semuanya melebur, bertukar dan berganti secara cepat, berhubungan satu sama lain, baik antar individu, antar kelompok bahkan antar individu dengan kelompok, nyaris tanpa sekat dan batas. Hal ini telah mengklasifikasi internet sebagai kebutuhan primer bagi masyarakat pada umumnya.
Media Ansor Buaran
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia, penggunaan media sosial tidak terbatas oleh individu saja namun organisasi kemasyarakatan telah memaksimalkan fungsi media sosial sebagai sarana membangun image dan menunjukkan eksistensi dari organisasi masyarakat tersebut.
Era digital telah membawa mindset bahwa organisasi apapun jika tidak aktif dalam interaksi dunia maya melalui media sosial akan jelas ditinggalkan dan sulit untuk menarik perhatian masyarakat, maka dari itu organisasi masyarakat dituntut mampu menjawab tantangan ini, tidak terkecuali dengan Gerakan Pemuda Ansor secara umum, dalam hal ini khususnya adalah Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Buaran.
Dalam menjawab tantangan zaman tersebut, akhirnya PAC GP Ansor Kecamatan Buaran melalui rapat terbatasnya pada 30 April 2019 memutuskan untuk membentuk sebuah Tim Media yang waktu itu tidak terikat dengan struktur kepengurusan PAC GP Ansor Kecamatan Buaran. Selanjutnya, Tim Media tersebut diberi nama Tim Media Ansor Buaran dengan melibatkan beberapa kader terbaik sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Setelah membentuk susunan kepengurusan, dibuatlah beberapa akun official Media Ansor Buaran di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube yang banyak digandrungi masyarakat terutama kaum millenial. Mengapa yang dipilih hanya empat platform tersebut, karena diantara banyak platform medsos yang ada, ke empat platform tersebut lah yang paling banyak digemari masyarakat indonesia pada umumnya. Hal tersebut yang kemudian dimanfaatkan oleh kaum salafi-wahabi sebagai salah satu media utama penyebaran ajaran mereka. Kita sering menjumpai dakwah-dakwah Islam khas salafi-wahabi yang ‘berseliweran’ di media sosial karena memang disebarkan secara massif oleh pengikutnya.
Sebagai kader muda Nahdliyin, tentu saja hal ini tidak bisa kita biarkan, karena hal tersebut sangatlah mengancam aqidah ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah yang kita pegang saat ini dan juga kyai-kyai kita sejak dahulu. Oleh sebab itu, kita tidak boleh diam saja tanpa ada usaha melawan untuk setidaknya mengimbangi mereka. Mengimbangi dalam hal memperkaya dan memperbanyak konten-konten keislaman ala ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah. Tidak ada jalan lain, karena tentu saja kita tidak bisa menghentikan dakwah mereka di media sosial yang memang bersifat tidak terbatas. Siapapun dapat mengakses media sosial yang mana itu artinya konten apapun juga bisa masuk di media sosial.
Adapun terkait bagaimana cara kerja Tim Media Ansor Buaran di beberapa platform media sosial tersebut akan diulas dalam pembahasan berikut ini sesuai dengan platform masing-masing.
1. Website
Website yang beralamat www.mediansorbuaran.com merupakan induk Media Ansor Buaran dalam memberikan informasi tentang liputan program GP PAC Ansor Buaran serta info dan kegiatan lainnya. Di web ini pula diisi dengan artikel yang meliputi biografi, opini serta tanya jawab fiqh.
Sejak dibuatnya website ini hingga tulisan ini dibuat telah mencapai 16.863 kunjungan. Dan apabila dikalkulasi rata-rata perbulan adalah 2.107 kunjungan sejak dibuat di bulan Nopember 2019.
Adanya website ini selain menjadi media informasi GP PAC Ansor Buaran juga bertujuan memberikan edukasi berupa karya tulis ilmiah. Diharapkan nantinya para kader Ansor yang memiliki bakat menulis bisa berkontribusi dalam menyumbangkan pemikirannya melalui website ini. Sehingga tercipta kader yang tidak hanya loyal terhadap organisasi namun juga memiliki jiwa intelektual yang bagus, berwawasan luas serta progressif.
2. Facebook
Secara resmi nama akun Media Ansor Buaran di platform medsos paling banyak penggunanya ini adalah Media Ansor Buaran dalam bentuk fanspage atau halaman, yang mana pada saat tulisan ini dibuat sudah mempunyai 14rb an pengikut lebih.
Terkait konten-konten yang difokuskan dalam Facebook ini pada dasarnya hampir sama dengan konten yang ada di Twitter maupun Instagram. Adapun konten yang dimaksud adalah dokumentasi kegiatan-kegiatan yang ada, baik dalam tingkat Ranting se-Kecamatan Buaran, tingkat PAC Buaran itu sendiri juga tingkat Cabang Kabupaten Pekalongan.
Selain konten dokumentasi kegiatan Ansor dan Banser, juga ada konten-konten dakwah dalam bentuk meme yang bersifat rutin seperti Rubrik Harian Seputar Ramadhan yang diposting selama bulan ramadhan. Dalam Rubrik Harian Seputar Ramadhan tersebut, kami sebagai kader muda Nahdliyin berusaha memunculkan konten-konten sepele namun mempunyai nilai tinggi di dalam semangat ajaran akidah ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah seperti Fadhilah Sholat Tarawih 20 Raka’at, mengapa ada do’a qunut pada Shalat Witir di setengah bulan terakhir Ramadhan juga humor-humor terkait tradisi “lucu” yang biasa muncul di masyarakat sekitar ketika memasuki bulan Ramadhan.
Selain itu, untuk memperkaya konten tentang ke-NU-an baik dari segi ‘amaliyah maupun sejarahnya, Tim Media Ansor Buaran memunculkan diskusi online seputar agama dengan tajuk “Anda Bertanya, Ansor Menjawab”. Diskusi persoalan agama tersebut biasanya disajikan setiap hari Rabu setelah Tim Media Ansor Buaran memilih satu pembahasan dari pertanyaan-pertanyaan para netizen yang sudah masuk pada minggu sebelumnya. Secara teknis, dalam menjawab pertnyaan seputar agama tersebut, Tim Media Ansor Buaran bekerja sama dengan pengurus Rijalul Ansor PAC GP Ansor Kecamatan Buaran yang sudah mengkoordinir kader-kader potensial se-Kecamatan Buaran yang mempunyai basic lulusan pesantren.
Selanjutnya, dari sisi dakwah khas millenial, Tim Media Ansor Buaran akan memunculkan rubrik harian dengan tajuk “Dawuh Sesepuh”, yang akan disajikan setiap hari Jum’at sebagaimana rubrik Jum’at Call Gus Mus yang sudah dijalankan oleh Media Ansor Pusat. Rubrik “Dawuh Sesepuh” tersebut akan disajikan secara ringan dalam bentuk meme-meme sederhana menyesuaikan minat kaum millenial yang gemar belajar secara instan.
Adapun dalam pembahasan mengenai sejarah, Tim Media Ansor Buaran telah memunculkan rubrik harian dengan tajuk “Kyai Ku Kyai NU”, yang disajikan setiap hari Senin. Rubrik “Kyai Ku Kyai NU” akan diisi dengan biografi singkat tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama sejak zaman Mbah Hasyim Asy’ari hingga sekarang.
3. Instagram
Akun Instagram Tim Media Ansor Buaran bernama Media Ansor Buaran atau @mediaansorbuaran dan baru mempunyai 700an followers saja. Adapun terkait teknis pengoperasiannya kurang lebih hampir sama dengan facebook. Hanya saja untuk instagram terdapat beberapa ciri khas yang membedakan seperti durasi konten video yang terbatas hanya satu menit dan lain sebagainya.
4. Twitter
Akun Twitter Tim Media Ansor Buaran bernama Media Ansor Buaran atau @AnsorBuaran. Adapun terkait teknis pengoperasiannya kurang lebih hampir sama dengan facebook dan instagram. Hanya saja untuk Twitter terdapat trending topic yang dapat dimanfaatkan dalam mendongkrak follower maupun memperluas jangkauan postingan dan lain sebagainya.
5. Youtube
Akun Youtube Tim Media Ansor Buaran bernama Media Ansor Buaran. Adapun terkait teknis pengoperasiannya sangat berbeda dengan facebook, instagram maupun twitter karena Youtube lebih berfokus pada kegiatan berbagi video saja. Jadi, konten-konten yang kami unggah di Youtube lebih banyak berupa kajian keagamaan yang diisi oleh Kyai-kyai lokal maupun Ustadz-ustadz muda lulusan pondok pesantren yang aktif sebagai anggota Rijalul Ansor Kecamatan Buaran. Selain itu, terdapat pula konten dokumentasi kegiatan dalam bentuk video.
PENUTUP
Mengutip pernyataan Sekretaris Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat Arianto sebagaimana yang dilansir oleh NU Online, beliau menyatakan bahwa, “Makin massif beredar berita hoax di media sosial saat ini dapat merusak tatanan kehidupan. Istilah berita hoax yang digunakan dalam teknologi informasi sebagai berita atau informasi yang tidak benar, tidak ada dasarnya, dan berisi kebohongan. Berita hoax, bukan hanya tulisan, tapi termasuk foto, video, jika kontennya tidak mengandung kebenaran. Berita hoax tersebut juga terkait dengan nilai-nilai agama. Mengutip sebuah survey yang menyebutkan 59 persen media sosial efektif sebagai media dakwah di kalangan generasi muda. Artinya, media social menjadi acuan bagi generasi muda sebagai rujukan beragama,” kata Arianto.
Dengan data itu, kata Arianto, dapat dibayangkan kalau banyak informasi hoax yang diperoleh generasi muda sebagai sumber dakwahnya yang akan menyesatkan. Disinilah pentingnya para santri lulusan pondok pesantren tidak hanya berdakwah melalui mimbar, tapi juga menggunakan media sosial sebagai media berdakwah.
Atas dasar itulah kami Tim Media Ansor Buaran bersemangat dalam hal memperkaya konten-konten foto, video maupun tulisan di media sosial yang berafiliasi pada ajaran ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah. Meskipun terkesan sepele, menurut hemat kami, hal-hal besar bermula dari hal-hal kecil yang dilakukan secara terus menerus dan istiqomah. Artinya, di jaman yang serba digital ini hal sepele tersebut memang sangatlah perlu untuk dilakukan secara istiqomah sebagai suatu bentuk usaha dalam mengimbangi konten-konten yang bertentangan dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah itu sendiri.
Sebagai Generasi Muda Nahdlatul Ulama, tentunya kita diharapkan untuk mampu menjadi penyejuk dalam penyampaian dakwah, ajaran agama, maupun ceramah agama Islam melalui media sosial. Pasalnya media sosial saat ini sudah banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu. Apalagi Generasi Muda Nahdlatul Ulama yang berstatus sebagai santri, tentunya mereka yang belajar di pondok pesantren dengan belajar kitab-kitab ulama klasik, berbeda pemahaman keagamaannya dengan orang kebanyakan yang hanya belajar agama sambilan. Oleh sebab itu, santri millenial harus pandai-pandai berdakwah di atas mimbar maupun di media sosial.
0 Comments