Foto : Mediaansorbuaran.com |
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan menggagas sebuah program ketahanan pangan dengan metode Budidaya Lele dalam Ember (Budidamber).
Budidamber ini dibuat sebagai salah satu bentuk upaya dalam mengisi lahan-lahan yang terlantar dan kosong (ihya’ al-mawat) sebagaimana anjuran Nabi Muhammad saw.
Selain sebagai sebuah usaha dalam menyikapi krisis perekonomian masyarakat sekitar karena pandemi covid-19 yang belum juga berhenti, Budidamber ini dibuat sebagai salah satu bentuk upaya dalam mengisi lahan-lahan yang terlantar dan kosong (ihya’ al-mawat) sebagaimana anjuran Nabi Muhammad saw.
“Budidamber ini juga diharapkan mampu menarik perhatian dan minat masyarakat sekitar. Kita disini ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dalam bercocok tanam tidak perlu modal besar dan tidak perlu repot dalam merawatnya sehingga bisa membantu meringankan beban kita di masa pandemi ini.” ucap Ketua Pelaksana Program, Muhammad Munib (8/3).
BACA JUGA : TELAAH KONSEP KESALEHAN
Program Budidamber Gerakan Pemuda Ansor Desa Paweden ini dijalankan oleh semua anggota di rumah masing-masing.
“Sebagai langkah awal, kita mulai dari semua anggota yang ada. Kita bersama-sama belajar bagaimana mengaplikasikannya secara tepat dan pas agar bisa dipanen dengan baik. Kita jalankan program ini dari rumah masing-masing agar adik-adik kita juga ikut belajar sejak dini. Anak kecil kan biasanya suka kasih makan ikan, ketertarikan ini yang coba kita manfaatkan agar mereka terlibat dan mau belajar” Lanjut Munib.
Budidamber merupakan satu metode hidroponik yang tidak perlu menggunakan pompa air dan hanya bermodalkan ember 80 liter beserta beberapa gelas plastik. Ember tersebut digunakan sebagai media budidaya lele. Dalam satu ember 80 liter tersebut dapat diisi hingga 80 ekor lele usia 10 hari.
Selanjutnya tutup daripada ember tersebut, setelah diberi lubang dan diisi dengan gelas-gelas plastik pada beberapa bagian, idealnya 15 lubang adalah media penahan bagi penanaman tumbuhan. Karena bertajuk ketahanan pangan, maka tanaman yang umumnya dipakai adalah sayur-sayuran seperti kangkung dan sawi yang dapat dipanen dalam kurun waktu 25-30 hari. Sedangkan untuk lele bisa dipanen dalam waktu 3 bulan.
Kontributor : Muhammad Khoirul Umam
0 Comments