Mu'awiyyah, contohnya, adalah Sayyidah Aisyah (Istri Nabi) dan Zubair ibn Al Awam. Sahabat utama yang membela Sayyidina Ali adalah seperti Abu Dzar Al Ghifari, Hasan, dan Husain. Sementara yang golput adalah beberapa sahabat seperti Abdullah ibn Umar
.
Tidak hanya perang di Medsos, mereka perang betulan (menumpahkan darah). Lalu, apa sikap golongan2 Islam terhadap konflik ini?
.
Syiah Imam Ali (pendukung fanatik beliau) mengkafirkan golongan Mu'awiyyah. Lalu, golongan Mu'awiyyah (bukan Mu'awiyyahnya), yang setelah perang menjadi penguasa, mewajibkan orang-orangnya untuk mencaci maki Ali dan pengikutnya. Bahkan, para khatib harus menghina Ali sebelum berkhutbah.
.
Ada golongan lain, bukan termasuk keduanya, namun mengkafirkan dan memusuhi keduanya. Merekalah yang disebut Khawarij. Ada pula golongan yang no comment, diam saja, dan pasrah. Merekalah golongan Murjiah
.
Lalu, bagaimana komentar ahlus sunnah?
.
Ahlus Sunnah menganggap ini hanyalah persoalan duniawi, bukan akidah. Maka, mereka tetap menghormati para sahabat yang bertikai, dan menyerahkan hukumnya ke Allah. Para sahabat yang berperang pun diyakini sunni sebagai murni ijtihad, bukan karena mengkafirkan sahabat yang lain.
.
Nah, menilik kasus di atas, mari kita terapkan di kasus politik saat ini
.
Para pendukung pemerintah (Syiahnya Jokowi) dan oposisinya. Apakah kita akan menjadi Syiah Jokowi yang fanatik sehingga memfitnah oposisi, atau menjadi oposisi yang selalu menghina Jokowi, atau sampai ke Khawarij dengan mengkafirkan orang yang berpandangan politik berbeda, atau Murjiah yang pasrah saja?
.
Kalo saya sih, Sunni saja: mendukung salah sstu, namun menghormati pihak lain (apalagi ulama, loh)
.
Naah. Kalo kamu?
.
Tidak hanya perang di Medsos, mereka perang betulan (menumpahkan darah). Lalu, apa sikap golongan2 Islam terhadap konflik ini?
.
Syiah Imam Ali (pendukung fanatik beliau) mengkafirkan golongan Mu'awiyyah. Lalu, golongan Mu'awiyyah (bukan Mu'awiyyahnya), yang setelah perang menjadi penguasa, mewajibkan orang-orangnya untuk mencaci maki Ali dan pengikutnya. Bahkan, para khatib harus menghina Ali sebelum berkhutbah.
.
Ada golongan lain, bukan termasuk keduanya, namun mengkafirkan dan memusuhi keduanya. Merekalah yang disebut Khawarij. Ada pula golongan yang no comment, diam saja, dan pasrah. Merekalah golongan Murjiah
.
Lalu, bagaimana komentar ahlus sunnah?
.
Ahlus Sunnah menganggap ini hanyalah persoalan duniawi, bukan akidah. Maka, mereka tetap menghormati para sahabat yang bertikai, dan menyerahkan hukumnya ke Allah. Para sahabat yang berperang pun diyakini sunni sebagai murni ijtihad, bukan karena mengkafirkan sahabat yang lain.
.
Nah, menilik kasus di atas, mari kita terapkan di kasus politik saat ini
.
Para pendukung pemerintah (Syiahnya Jokowi) dan oposisinya. Apakah kita akan menjadi Syiah Jokowi yang fanatik sehingga memfitnah oposisi, atau menjadi oposisi yang selalu menghina Jokowi, atau sampai ke Khawarij dengan mengkafirkan orang yang berpandangan politik berbeda, atau Murjiah yang pasrah saja?
.
Kalo saya sih, Sunni saja: mendukung salah sstu, namun menghormati pihak lain (apalagi ulama, loh)
.
Naah. Kalo kamu?
Share This :
0 Comments